Mengenang Masa Depan
Mengapa kau mesti meratapi kehidupanmu yang berantakan itu? Hentikan semua itu. Bersihkan, dan jangan meratapinya. Bangun pagi, solat subuh, bereskan tempat tidur, sedikit berolahraga, siram tanaman, lalu mandi. Sikat gigimu, bersihkan seluruh tubuhmu. Sembari menunggu nasi matang berjemurlah dahulu, biar kulitmu sehat, biar tulangmu kuat. Biar hangat juga ke tubuh, kan? Ah ya, rambutmu juga nantinya akan segera kering. Tenggak kopi di tanganmu, dan hisaplah dalam-dalam rokok kretek di tangan kirimu itu. Maka nikmat mana lagi yang akan kau dustakan? Nah sekarang , b arulah kemudian kau berpikir. Apakah mungkin segalanya terwujud hanya dalam satu tarikan nafas saja? Tarik nafasmu perlahan, tahan dan hembuskan. Segalanya kemudian menjadi nyata. Kau sedang menangis menghadap Ka’bah, disaksikan Tuhan. Ibu dan Bapakmu juga menangis, mereka di sampingmu. Kalian bertiga meminta ampun, kalian bertiga mengucap syukur, kalian bertiga mengecup hajar aswad, kalian bertiga menapaki jej