Getar yang Getir
Dua bola mata tertangkap nanar tengah memandang masa depan. Ia diringkus ketika sedang berusaha menyatroni beraneka ragam kemungkinan yang entah itu kasat ataupun tidak. Untung saja pihak berwenang bertindak cepat dan tangkas, sebab menatap masa depan pada musim yang getir adalah kegiatan yang melanggar hukum. Sama halnya seperti berbicara. Beberapa hari yang lalu, mulut-mulut kotor bau comberan juga berhasil diamankan karena diduga tak henti-hentinya bercuap-cuap menyenandungkan lagu-lagu muram sebagai bentuk protes. Di tempat kita ini, di tanah surga ini, kita tak boleh bersedih apalagi berduka. Kerja! Kerja! Kerja! Kita harus semangat. Dajjal memang sudah dekat, bahkan mungkin telah menyusup ke dalam mata, telinga, kepala, atau hati, atau jari. Tapi tenang saja, Nabi Isa belum juga akan turun, dan itu pertanda bahwa negeri kita masih baik-baik saja. Negeri kita ini adalah negeri hukum, maka seyogyanya hukum menjadi panglima yang memimpin kita menuju keadilan. Laporkan saja jik