Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2022

Lorong

Gambar
  Aku terjebak dalam lorong ini. Untuk kesekian kalinya, sekali lagi. Sekali lagi dari berkali-kali. Sekali lagi. Sekali lagi. Sekali lagi. Berkali-kali. Berkali-kali. Berkali-kali. Sekali lagi, berkali-kali. Aku terjebak dalam lorong ini. Selalu gagal menghindar. Tak pernah berhasil keluar. Tak bisa mencari jalan keluar. Tak kuasa untuk kembali terjebak. Tak berdaya untuk kembali terhisap. Ke dalam, ke dalam, ke dalam. Dalam. Dalam. Semakin dalam. Aku sendiri yang membangun lorong ini. Dan aku sendiri yang terjebak dalam lorong ini. Aku yang membangunnya. Aku pula yang terjebak di dalam apa yang kubangun. Aku tak menyiapkan pintunya. Aku tak membangun berandanya. Aku hanya membangun lorong. Membangun lorong. Membangun lorong. Terus membangun lorong hingga lupa menyiapkan pintunya hingga lupa membangun berandanya. Aku hanya terus membangun lorong. Terus membangun lorong. Terus membangun lorong. Dan terus membangun lorong. Aku tak pernah bisa keluar dari lorong yang kubangun. Ak

Tepang Taun

Gambar
  Hari ini, Senin, 3 Juli 2022, adalah hari ulang tahunku yang kedua puluh tujuh. Aku bersyukur bisa kembali menginjak hari ulang tahunku. Aku bersyukur bisa bertambah muda. Kemarin aku berusia dua puluh delapan tahun, dan hari ini, Senin, 3 Juli 2022, aku merayakan ulang tahunku yang kedua puluh tujuh. Aku senang karena sekali lagi, masih diberi kesempatan untuk merayakan usia yang semakin muda. Puji syukur kehadirat Allah Sang Maha Segalanya. Di usiaku yang kedua puluh tujuh ini, tak banyak yang kuharapkan. Aku tak ingin terlalu neko-neko. Aku hanya ingin hidup tenang dan sehat. Supaya kelak, masih bisa merayakan ulang tahun yang kedua puluh lima, atau yang kesembilan belas, atau bahkan merayakan ulang tahunku yang kesepuluh. Doakan supaya aku bisa menjalani hidup tenang dan sehat. Doakan supaya aku bisa kembali merayakan ulang tahun di tahun-tahun mendatang. Supaya aku bisa terus bertambah muda. Doakan juga supaya aku bisa menginjak dan merayakan usia lima tahun. Jika aku hidup

Menggarap Masa

Gambar
  Bila masih mungkin, dan mumpung masih ada, aku ingin melanjutkan perjalanan abadi bersamamu. Aku bersyukur karena masih diberi waktu. Hanya atas kehendak-Nya segalanya menjadi mungkin. Marilah kita garap masa di depan sana. Wajar jika kau meragukanku. Aku memang sepantasnya diragukan. Lagi pula kita baru memulai. Lagian kita baru belajar menggarap lahan. Aku yang punya pengalaman buruk dan kau yang buta akan ihwal bercocok tanam, mari kita sama-sama belajar. Aku akan belajar lagi. Aku akan kembali belajar bagaimana menggarap lahan dengan benar. Biar apa yang kutanam bisa kupanen bersamamu. Biar apa yang kupanen bersamamu bisa dan cukup untuk menghidupi kita. Kau pun akan mulai belajar. Kau akan belajar bagaimana menyingkirkan hama tanpa membunuhnya. Kau akan belajar bagaimana menyuburkan tanah hanya dengan membacakannya puisi. Kau akan belajar bagaimana menyemai benih sebagaimana kau menyemai cinta dalam dadamu. Tak akan lama. Aku meyakininya. Tak akan lama, dan kau akan segera