Penantian Seorang Ibu
M inggu ke dua di bulan januari, tepatnya pada hari sabtu tanggal sembilan belas, dosen itu membalas “ K amu jangan memburu-buru saya. Kalau pun saya tolak skripsimu, itu juga butuh waktu. Apalagi untuk di-acc!” Begitulah nasib seorang mahasiswa yang dikejar oleh tetangganya untuk segera merampungkan kuliahnya, bukan orang tuanya. Sebenarnya, menurut pengakuan si mahasiswa yang bersangkutan, orang tua si mahasiswa tak pernah memburu-buru dirinya untuk segera lulus meski juga tak pernah menyuruhnya untuk berlama-lama kuliah. Hanya saja, yang jadi polemik orang tuanya, yang kini menjalar ke mahasiswa yang bersangkutan adalah kenyataan bahwa ibu bapaknya tak tahan setiap hari mendengar tetangga-tetangga di kampung terus mencecar mereka dengan pertanyaan kapan anaknya lulus. Sederhana mungkin kelihatannya, tapi kehidupan di kampung tidak pernah sesederhana kelihatannya. Setiap kali ditelpon orang tuanya, si mahasiswa yang bersangkutan selalu menjawab pert