Perang, Gula, dan Manisnya Anggur.
Palestina dan Israel semakin memanas. Perang berkobar. Dunia berkoar. Orang-orang berdebar. Seorang zionis dibunuh. Puluhan muslimin dibunuh. Ratusan zionis dibunuh. Ratusan ribu muslimin dibunuh. Jutaan anak-anak, perempuan, dan manula dibunuh. Sehar i-hari sarapan tangis. Orang yang puasa berbuka dengan jeritan. Kurma diaduk dengan air mata… . Tuan dan Nyonya, belajar logika sudah sampai mana?* Di atas kertas, perang memang mematikan sekaligus bikin melarat. Tapi, meski begitu. Katanya, justru gulalah dan bukan perang yang paling lihai soal ihwal membunuh. Setiap tahunnya, korban gula lebih banyak daripada korban perang. Perang memang ada di mana-mana. Ada di setiap benua, terjadi di setiap negara, melintasi segala gunung dan samudera. Namun begitu pun gula. Ia juga ada di mana-mana. Ada di setiap benua, tersebar ke segala negara, mengepung setiap penjuru mata angin. Bahkan, ia bisa merasuk ke dalam skala kehidupan paling kecil. Lagi, saking canggihnya, ia bisa merasuk ke dal