Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

John Lennon Menyurati Yoko Ono

Gambar
  Di atas jembatan yang di bawahnya mengalir sungai arak, John Lennon memandang dalam cakrawala di kejauhan. Ia merindukan kekasihnya, istrinya, cinta sejatinya, Yoko Ono. Andai saja waktu itu aku lebih berhati-hati untuk keluar dari apartemen, tentu saja sekarang aku masih dapat menyentuhnya, membelai lembut pipinya, mengendus harum rambutnya, dan melumat bibirnya yang perkasa itu. Ah Yoko, mengapa kiamat itu begitu lama? Bukankah para pemimpin agama seringnya koar-koar bahwa kiamat sudah dekat? Kiamat sudah dekat! Kiamat sudah dekat! Kiamat sudah dekat maka kita harus taat, patuh, dan menjalani kewajiban sebaik mungkin. Namun kenyataannya omong kosong belaka apa yang dikatakan para pemimpin agama. Kiamat ternyata masih jauh, mendekat pun ia tidak. Ia masih tersaruk-saruk entah di mana, mencari jalan untuk menampakkan dirinya.             Padahal aku ingin segera berkumpul denganmu lagi, kekasihku. Meski sekarang aku dalam damai dan merasakan bagaimana rasanya kedamaian yang hakik

Chester Bennington Terluka

Gambar
              “Tak biasanya kau kacau begini, Chester. Mengapa?” Selidik Bob.             “Sudahlah, aku tak berselera untuk membahasnya. Segini saja latihannya, besok kita teruskan lagi.” Chester memasukkan barang-barangnya ke dalam tas punggung, dan tanpa menoleh kepada Bob, ia berlalu.             “Ya sudah,” timpal Bob enteng.             Chester Bennington awalnya berjalan pelan saja, tapi ketika menurutnya Bob tak lagi dapat melihatnya, maka ia mempercepat langkah kakinya menjadi setengah berlari. Air yang sedari tadi menggantung di dalam matanya kini tumpah, berhamburan kena angin. Nafasnya megap-megap, dadanya sesak, dan hatinya terasa rusak. Namun Chester tetap berlari, terus berlari. Ia tak memedulikan sekitar. Ia mengabaikan bidadari yang menyapanya di pinggir jalan, dan ia juga membentak seorang malaikat yang sempat menghalangi jalannya. Sialan kau, umpat Chester. Dan ia kembali berlari, terus berlari dan tetap berlari hingga kemudian sampailah ia di sebuah jembatan

Bob Marley Menasehati Malaikat Mikail

Gambar
  Di Taman Firdaus ditemani ribuan bidadari, Bob Marley tengah khusuk menghisap ganja. Itu adalah lintingan ganjanya yang entah ke berapa. Mungkin ke dua puluh ribu, atau malah telah lewat ke seratus juta kali. Tapi yang pasti, setiap harinya Bob mampu dan terbiasa mengonsumsi berton-ton ganja. Malah sebenarnya, Bob Marley tercatat sebagai satu-satunya orang yang diperbolehkan untuk membudidayakan ganja di akhirat. Ladang ganja Bob yang luas itu berada di daerah ma’wa.             Setelah pensiun dari dunia, popularitas Bob Marley ternyata tak menurun sedikit pun. Malah setelah pindah dan berkarir di akhirat, popularitasnya dari hari ke hari semakin tinggi, karismanya terus saja bertambah. Tak ada dari yang hidup di akhirat yang tak mengenal Bob. Ia yang setiap hari nangkring duduk di bangku Taman Firdaus sembari menghabiskan berkarung-karung ganja, adalah fenomena terindah bagi warga akhirat. Tak ada yang tak bersyukur dengan kehadirannya. Tak ada yang tak gembira untuk kehadirann