Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2021

Seekor Anjing Saleh

Gambar
  Seekor anjing melenggang menuju masjid, hendak ikut serta dalam salat berjamaah yang lalu akan dilanjutkan dengan perjamuan yasin yang biasa diselenggarakan pada setiap malam jumat. Sebelum berangkat, dari kandang ia telah membersihkan diri dari segala najis yang melekat pada bulu dan kulitnya dengan cara menjilatinya. Lantas dengan keempat kakinya (atau tangannya?) ia mengambil abdas. Ia mengenakan pakaian terbaiknya, tanpa sarung dan kopiah. Tasbih ia kalungkan di lehernya, sementara Al-qur’an ia jinjing menggunakan mulutnya. Azan memanggil, “Bismillah,” ucapnya sembari melangkah. ___ Sebelum memasuki masjid, si anjing mampir ke tempat abdas buat mencuci kaki (atau tangan?), dan setelah dirasanya bersih, ia pun melangkah melewati pintu yang telah terbuka, dan menggonggong mengucap salam. Ia meletakkan Al-qur’annya di dekat jendela, dan seperti halnya orang-orang, ia lantas menunaikan salat qobliyah magrib. Kira-kira lima menit berlalu. Muazin melirik kanan-kiri depan-belaka

Kiat Menangkal Sesal

Gambar
  Setetes sesal jatuh dari kedua matamu. Lidahmu kelu dipatahkan sepi. Bibirmu bergetar merapalkan ayat-ayat harap. Kedua tanganmu mekar menuju langit. Hatimu lantas bersimpuh menghadap Sanghiang Keresa, “Ampuni aku. Ampuni aku. Ampuni aku.” Sajadah yang kau tumpangi lantas bangkit, dan melesat menuju masa lalu. ___ Pada suatu masa, kau sering mematahkan jiwa-jiwa perempuan tak berdosa. Kau menyiksa mereka dengan sikapmu yang keparat. Kau melukai mereka dengan nafsumu yang liar. Secara keji dan sadis, kau kumpulkan jiwa-jiwa yang patah tersebut untuk kemudian membakarnya dalam kobaran api pelampiasan. Kau senang melakukannya. Kau bangga mengulanginya. Dan kau mengakuinya, bahwa hal tersebut alangkah teramat nikmatnya.              Ketika kau sedang mengembara di hutan belantara, sekali waktu, saat kau tengah putus asa diakibatkan nafsumu yang lapar, kau babat habis kuncup-kuncup bunga yang sedang bermekaran untuk mengenyangkannya. Kau pun mengisap manisnya sari-sari bunga terse

Perempuan yang Terlahir dari Kembang Kamboja

Gambar
  Tak pernah sebelumnya pikiran mampir ke dalam benak, kalau pada akhirnya kamu akan terlahir kembali setelah kematian panjangmu. Padahal aku saksinya. Aku sendiri yang memandikan senyummu. Aku sendiri yang mengafani namamu. Aku sendiri yang menyalati cintamu. Aku sendiri yang mengubur segala hal tentangmu. Dan aku pula yang menanam kembang kamboja di atas kuburmu. Namun setelah hampir sepuluh tahun, setelah melewati jutaan tangis, setelah menyelami dalamnya sesal, dan setelah mendaki terjalnya harap, kamu kembali. Kamu kembali terlahir dari kelopak kembang kamboja yang berguguran. Kamu kembali datang. Mengetuk mataku yang selama ini mati suri. ___ Kamu tetap, tetap menatapku dengan rasa marah. Dengan tatapanmu itu, kamu seolah hendak berkata bahwa aku kembali salah karena tak memperjuangkannya. Tatapanmu itu menuntut agar aku tetap memperjuangkannya. Kamu tak peduli apakah ia telah punya kehidupan baru. Kamu tak peduli bahwa ia tak lagi sehangat dahulu. Kamu tak peduli dengan ke