Bangun Tidur
Kau bangun tidur. Kopi habis, rokok nyaris. Mulut pahit, tenggorokan kering. M alas kau menyamping, bangkit. Kau tenggak air putih dalam botol kumal hadiah kompetisi mancing. Mulut pahit dan tenggorokan kering mulai mendingan rasanya. Tapi kepalamu masih terasa pusing, nyeri, berdenyut. Kau tenggak lagi air dalam botol kumal hadiah kompetisi mancing itu sampai tandas. Kepalamu masih terasa pusing, tapi tak senyeri dan seberdenyut tadi. Kau angkat tangan ke mulut, mengembuskan nafas, dan mencium aroma mulutmu busuk. Busuk sekali sampai kepalamu mulai nyeri dan berdenyut kembali. Kau hendak menenggak air putih dalam botol kumal hadiah kompetisi mancing itu lagi tapi kemudian sadar airnya habis. Kesal kau melempar selimut dan duduk menyamping di ranjang, berdiri perlahan, berjalan malas ke dapur. Haram jadah, kau meme kik, saat menyadari galon air di dapur habis. Kemarin kau ingat untuk mengisinya, tapi kau kemudian dibuat lupa karena harus berak mendadak. Setan! Haram jadah! Asu bu