Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2022

Jejak Lidah dan Ludah

Gambar
  Kau bisa merasakan jejak-jejak ludahnya di segala penjuru tubuhku. Dari ujung kepala hingga kaki. Dari ujung rambut hingga ujung sela-sela kukuku. Jejak-jejak ludahnya menyelimuti setiap bagian tubuhku, dan itu yang memampukanku, hingga saat ini, melangkah. Jejak-jejak ludahnya menyuburkan setiap lekuk tubuhku. Ambil contoh bibirku, yang tadinya kering sebagaimana sawah pada musim kemarau, berubah kembali subur. Falusku yang tadinya layu serupa bunga tak disiram, berbalik mendadak dipenuhi gairah. Pikirianku yang tadinya kelam seperti halnya belantara hutan, lantas menjadi mengagumkan sebagaimana ka’bah. Jejak-jejak ludahnya membangkitkanku dari kematian. Jejak-jejak ludahnya, sampai kapan pun, mustahil luntur dari tubuhku. Dari dasar mimpi kau bangkit, datang, melangkah memasuki tubuhku. Meski kau tak tahu apa pun mengenai tubuhku, kau tetap memasuki tubuhku lebih dalam lebih dalam lebih dalam semakin dalam sampai tiba ke dalam hatiku. Lirih kau bertanya, “Aku hendak membaringka

Rahim Itu Berisi Puisi

Gambar
  Menjelang malam pergantian kelamin, kau menuntaskan percintaanmu bersama rembulan dengan meniupkan puisi ke dalam rahimnya. Sudah barang tentu puisi itu adalah puisi cinta. Sebuah puisi cinta yang ditulis saat kau melihat rembulan dari tepi sebuah kolam. Lantas beratus-ratus tahun setelahnya, puisi yang telah kau tiupkan ke dalam rahimnya menjelma segumpal doa. Doa di dalam rahimnya merangkak mendaki tenggorokan, menyusuri lika-liku rongga mulut, terpeleset ribuan kali saat meniti lidah dan tenggelam jutaan kali dalam deras ludah, sebelum lalu memuntahkan dirinya menjadi teriakan-teriakan kesakitan. Doa di dalam rahimnya merangkak mendaki tenggorokan menyusuri lika-liku rongga mulut terpeleset ribuan kali saat meniti lidah dan tenggelam jutaan kali dalam deras ludah sebelum lalu memuntahkan dirinya menjadi teriakan-teriakan kesakitan yang pada akhirnya, setelah melalui obrolan bersama malam yang begitu panjang, kau dan rembulan memutuskan untuk membunuh doa itu. Kau dan rembula