Antara Jazz, Parfum, dan Insiden
Setiap membaca kembali novel Jazz, Parfum, dan Insiden karya Seno Gumira Ajidarma. Aku seperti benar-benar menjadi “Aku” dalam cerita. Entah karena ceritanya teramat memikat atau karena ceritanya seperti menceritakan kisah hidupku, aku tak tahu kenapa. Yang jelas perasaan itu selalu ada, terlebih nyata. Aku yang membaca, Aku yang merenung, Aku yang hidupnya awut-awutan. Kerap aku merasa buku ini bukanlah novel. Melainkan semacam buku kiat-kiat bagaimana caranya sukses menjalani hidup. Soalnya setiap kali membaca, sesering itu pula aku merasa bisa dan mampu memperbaiki diri. Menambal yang bolong-bolong, menjahit yang sobek-sobek, dan mengompres yang demam-demam. Hidup, kehidupan, apalah artinya? Jazz Hidup sering tak terduga. Kejadian-kejadian bermunculan, peristiwa-peristiwa berkelebatan. Kadang cepat, kadang pelan, kadang keras, kadang sunyi, kadang …. Kadang aku perlu begini dalam hidup. Kadang aku kudu mengubah rencana. Kadang aku kudu pandai membaca perasaan tukang batagor.