Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2023

Karang di Tubuh

  Ada kalanya hidup memang tak terasa ke mana-mana. Kamu diam, terjebak, terombang-ambing di lautan waktu yang ganas. Tempat berbagai monster siap menyantap. Tempat perompak mencari mangsa. Tak ada angin. Tak ada harapan. Waktu mempermainkan hidupmu, menertawakan nasibmu yang sengsara. Kalau sudah begitu cobalah barangkali untuk berdoa. Siapa tahu dengan begitu hidup akan berubah. Soalnya katanya doa-doa selalu menemukan jalan kembali dan tak pernah kesasar. Setidaknya kalaupun tidak berubah, kamu bisa merasa tenang dan lega—itu pun kalau utang sudah lunas. Mungkin yang datang hanya angin kecil yang tak membawamu berlayar jauh. Tapi itu pun tak mengapa. Angin sepoi-sepoi semacam itu juga ada manfaatnya. Minimal untuk kesehatan mentalmu yang amburadul. Kalau dirasa doa kurang memberikan kemajuan signifikan, cobalah sedikit dibarengi bertapa. Angkatlah kedua tanganmu yang lemah itu. Mulailah mendayung dengan sisa tenaga yang ada di telapak tanganmu. Sudah pasti dampaknya tidak luar b

Dari Pucuk Pohon Godokan

  Apa ada perasaan yang pernah tuntas… Segala rasa sirna, punah, paripurna . D irenggut kebahagiaan yang memabukkan. Apa harus aku mencoba menyerahkan segala rasa ini kepadanya. Kepada kebahagiaan yang fana. Kepada kebahagiaan yang semu. Kepada kebahagiaan yang sering lupa-melupakan. Kepada kebahagiaan yang tak kenal ampun. Kepada kebahagiaan yang… Apa ada dari perasaan ini yang pantas diperjuangkan… Dipelihara dengan tekun. Diurus dengan teliti. Disiram setiap hari tanpa lupa sekalipun. Sekalipun hujan menyerbu tapi selalu disiram. Sekalipun badai menyergap tapi selalu disiram. Sekalipun langit runtuh tapi selalu disiram. Sekalipun Batara K ala telah melahap habis segalanya tapi tetap disiram. Sekalipun… Apa ada dari perasaan ini yang pantas dijadikan tumbal… Dihias untuk persembahan kepada hati yang keji. Didandani untuk diserahkan kepada jiwa yang banal . Dipulas dengan segala warna sebagai persembahan kepada nafsu yang angkuh. Dikorbankan untuk persembahan… Apa benar

Hari Kesaktian Maling

  Kamu akan tetap begitu kalau tidak berani merampok takdir orang lain…* Setidaknya kamu harus berani mencoba. Mencoba merampok takdir orang-orang. Merampok takdir Haji Adung dan menguasai tanah dan sawahnya yang lega tak kira-kira. Atau merampok takdi r Lurah Ayi si kepala desa yang selalu menilep dana desa itu hingga bisa poligami dan punya banyak mobil bagus. Atau merampok takdir ustad-ustad cabul supaya kamu bisa menikmati kemolekan santri-santri cantiknya. Atau merampo k takdir Ariel Noah agar bisa ngews sana-sini dengan model-model aduhai. Atau merampok takdir… Hidupmu akan begitu-begitu saja. Tak akan ada kemajuan. Tak bergerak. Lumpuh. Diam. Mati. Tak akan mundur apalagi maju. Tidak ke kiri ke kanan pun tidak. Ke atas apalagi , ke bawah sudah pasti. Kamu akan diam di sana. Nyuksruk senyuksruk nyuksruknya orang nyuksruk. Nyungseb senyungseb nyungsebnya orang nyungseb. Tak ketulungan. Tak akan ada yang menolong tak peduli sekencang apa pun kamu berdoa . Tak akan ada yang p