Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2022

Hidup dalam Keranda

Gambar
  Jika gerimis mengundang, yang tersisa di meja makan hanyalah bayang-bayang. Kemungkinan yang bisa dikunyah hanya harapan. Itu pun kalau tidak basi. Dan kalau sudah basi mana bisa ditelan. Sudah sebaiknya jatahnya ayam di pagi hari. Ada ungkapan, kalau lapar makanlah angin, kalau haus minumlah badai. Sebagian besar tubuh mengandung angin. Karena gerak hanya bisa disentuh angin. Karena serak juga disebabkan kekurangan angin. Kalau tubuh terasa kurang angin, tak perlu mampir ke tukang tambal ban buat tambah angin. Ada satu cara walau terkesan kuno tapi ampuh buat menangkap angin. Cara ini tidak bisa dipraktikkan sendiri. Maka dari itu ajaklah entah itu teman, kerabat, atau kekasih. Siapkan peralatan ini. Minyak goreng (kalau ada jangan yang bekas), atau minyak zaitun, dan sediakan koin dengan sisi yang tidak runcing. Kemudian buka bajumu, berbaring akan lebih baik, tapi kalau enggan, duduk juga tak mengapa. Mulailah minta tolong entah itu teman, kerabat, atau kekasih untuk membalurkan

Pagi yang Lain

Gambar
  BAHKAN JIKA PERLU, kuras saja itu sumur daripada hanya sekadar ditimba. Itu akan membuatmu cepat terhidrasi dan begitu pula cepat membuatmu dehidrasi. Tapi tak mengapa. Dengan begitu kamu akan tahu, kelak ilmu yang dipikir telah cukup dan mumpuni ternyata hanya setetes titik di samudera. Dengan begitu kamu akan sadar, hidup tak akan pernah terasa cukup dan mumpuni kalau hanya punya setetes saja. Untukmu di sana. Aku selalu mendoakan segalanya. Kebaikan, kekuatan, kesabaran, dan terutama kesehatan. Kebaikan tentu saja diperlukan. Kamu harus senantiasa berbuat baik. Tak boleh merasa lelah. Tak boleh sampai lengah. Harus terus menanam kebaikan. Harus terus memupuk kebaikan. Harus terus menyiram kebaikan. Kelak saat ia telah dewasa, barangkali saat kamu lelah dan hendak berteduh dari riuhnya alam dunia, kamu bisa duduk bersandar berteduh di bawah naungannya yang rindang nan menyejukkan. Kekuatan tentu saja diperlukan. Kamu harus senantiasa berlatih giat supaya kuat. Tak boleh merasa

Plastik Terbakar

Gambar
  Kalau dipikir dengan teliti, jadi anjing miskin itu memang menjengkelkan. Sekali waktu hendak menjadi imam masjid, tapi jamaah mengomentari tanpa perasaan bersalah kalau seekor anjing miskin tanpa keturunan jelas sepertiku sebaiknya tak boleh melantunkan ayat-ayat Allah. Jika masih memaksa, jamaah tak akan ragu untuk menendangku keluar masjid. Sambil barangkali berucap begini, “Sudah syukur diizinkan masuk masjid, ini malah pengin jadi imam.” Selanjutnya kata mereka, “Satu-satunya yang layak   jadi imam masjid di jaman amburadul seperti ini tak lain tak bukan hanyalah ia yang di dalam dirinya mengalir deras darah Kanjeng Nabi Muhammad, keturunan nabi agung tanpa cela.” Aku memang miskin, dan aku tak pernah mengingkarinya. Benar aku pun hanyalah seekor anjing kampung tanpa keturunan jelas. Tak tahu siapa bapakku. Tak tahu siapa kakekku. Tak tahu siapa nenek moyangku. Tak tahu mereka jenis anjing pemburu tinggi besar berbulu lebat yang menguasai dunia belahan barat, atau jenis anji

Jibril dan Aku

Gambar
  “Jibril, apa itu komitmen?” Ketika kau begitu menyukai pedas dan kau selalu makan cabe secara istiqomah setiap hari setiap waktu setiap detik di sepanjang usiamu yang pendek di dunia ini dan kau mengetahui hal itu akan membuat ususmu dipotong suatu saat nanti dan tapi kau masih terus selalu makan cabe secara istiqomah setiap hari setiap waktu setiap detik di sepanjang usiamu yang pendek di dunia ini dan ketika saat itu tiba kau tidak akan pernah menyesal karena telah menderita usus buntu dan ususmu harus dipotong dan kau kemudian harus menerima mengurangi rasa pedas dalam tubuhmu dengan tidak lagi atau tidak terlalu banyak mengonsumsi cabe di sependek usiamu yang ringkih. “Jibril, apa itu ikhlas?” Ketika kau menanam benih cabe di sebuah tempat di tanah kering di lahan tandus di sepanjang tahun yang pendek di dunia ini dan Allah tidak menurunkan hujan padamu dan tidak juga menurunkan hujan padamu dan tidak menurunkan hujan padamu dan tidak juga menurunkan hujan padamu padahal