Haruskah Ia Berhenti Merokok?
Kau, apa kau malaikat? Barangkali kau memang malaikat, tapi ia tak menyangka saja bentuknya seorang nenek tua bertongkat menggendong buntelan seolah-olah pengembara. Ia tak meremehkanmu. Ia tak meremehkan seorang nenek tua bertongkat menggendong buntelan seolah-olah seorang pengembara. Sudah dibilang, ia hanya tak menyangka saja jika seorang malaikat sepertimu yang kadung dikenal sakti memilih merupakan diri sebagai seorang nenek tua bertongkat menggendong buntelan seolah-olah pengembara, padahal di saat yang sama kau bisa merupa siapa pun dan apa pun. Ketika kau berjalan dengan bantuan tongkatmu menuruni ladang di kaki gunung Sagara, ia tengah berjalan hendak ke warung membeli sebungkus rokok. Bukan membeli, tapi menghutang. Ia bisa saja naik motor, tapi dipilihnya berjalan saja sekalian menghangatkan badan karena di tempat itu, akhir-akhir ini, jarang sekali matahari muncul. Ia sedang berjalan menuju warung hendak menghutang sebungkus rokok sekalian menghangatkan badan sambil m