Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2022

Meditasi

Gambar
  Perempuan cantik itu banyak. Banyak rupanya. Banyak macamnya. Banyak rasanya. Ada yang berupa kupu-kupu biru rasa asin. Ada yang berupa pohon ketapang rasa gurih. Ada yang berupa ular rasa pedas. Ada yang berupa bulan rasa dingin. Ada yang berupa bintang rasa hambar. Dan ada yang berupa puisi rasa getir. Kau bisa menemukan perempuan cantik di mana pun. Kau bisa menemukannya di mana-mana. Mereka ada di mana-mana. Mereka tersedia di berbagai toko kelontong dan swalayan. Mereka tersedia di telepon genggammu. Mereka tersedia di dalam koran yang dipakai bungkus gorengan. Mereka tersedia di dalam malam. Mereka tersedia di balik kelam. Dan mereka tersedia di dalam tangis. Jika kau kesepian dan butuh perempuan cantik buat menemani, hubungi saja Jibril. Sampaikan kepadanya bahwa kau kesepian, bahwa kau butuh seorang perempuan cantik untuk menemanimu mengarungi derasnya kehidupan. Sampaikan kepadanya bahwa tanpa seorang perempuan cantik di sampingmu, hidupmu tak akan entah maju atau mund

Pelabuhan

Gambar
  Kau membayangkan ia melahirkan anakmu. Anak kalian. Seorang anak yang kelak, barangkali, akan menjadi pelukis atau pianis atau atlet bulu tangkis. Kau dan ia bangga padanya. Dia pun sebaliknya, begitu bersyukur bisa dibesarkan oleh kalian. Kalian yang selalu menuntunnya menemukan dirinya sendiri. Kalian yang selalu rela membakar diri demi menerangi jalannya. Pada matanya yang jernih, bayangan itu teramat jelas. Kau bisa melihatnya seolah-olah dia memang telah lahir. Dia seorang perempuan. Kulitnya sekuning kau dan seputih ia. Rambutnya yang masih pendek, tapi kau bisa mudah menebak jadinya akan bergelombang. Bayi yang telah lahir itu, anak kalian, tentu atas persetujuannya, akan kau namai Niskala. Kau tak tahu artinya. Kau hanya berpikir kalau nama itu keren dan jarang dipakai–apa sekarang sudah banyak? Saat dia mulai belajar tengkurap, kalian akan mengajarinya berenang. Saat dia mulai belajar berenang, kalian akan mengajarinya menyelam. Saat dia mulai belajar menyelam, kalian

Ara

Gambar
Tuhan tidak menciptakanku dari bara yang menyala Tuhan menjadikanku hara dan ira yang berdenyut di dalam semesta Aku adalah Ara tempat berteduh fara dan lara yang melintangi segala era meski mereka berkata ora aku akan tetap ada Aku adalah Ara tempat berlindung nara dari mara yang menaungi vara meski mereka sering lupa aku akan tetap sara Aku adalah Ara tempat bermain dara dan rara yang mencintai tanpa tara meski mereka sering lupa aku akan tetap zara Aku adalah Ara tempat tumbuhnya yara gara yang mengasihinya meski mereka sering lupa aku akan tetap ada Aku adalah para yang mengikat kasih dan cinta Aku adalah kara yang melilit marah dan benci Aku adalah wara yang menjadi qara bagi mereka Meski mereka beramai-ramai membawa jara Meski mereka beramai-ramai berteriak ura Aku akan tetap ada Di lahan tandus ini Aku tetaplah Ara dengan segala cara yang akan terus xara yang akan terus ada --- Aku adalah Ara. Aku adalah pohon yang dikagumi Tuhan. Kelirukah jika kubilang begitu? Bukan tanpa seba