Boa Hancock dan Proses Menghapus Trauma

“Tidak peduli ada jutaan orang menyalahkanmu, aku tetap percaya pada air mata wanita!”

–Kuro ashi no Sanji.

Di dunia bajak laut, barangkali Boa Hancock merupakan satu-satunya perempuan yang paling digdaya sekalligus cantik.

Tak bisa dipungkiri. Terdapat banyak perempuan cantik yang bermunculan dan berpetualang di lautan. Entah itu di Grand Line atau di Dunia Baru. Sebut saja yang pertama adalah Makino, pemilik-pelayan Bar Partys tempat Akagami no Shanks dan kru berlabuh. Kemudian tentu saja ada kru Mugiwara no Ichimi atau Bajak Laut Topi Jerami, yakni Nami dan Nico Robin—Nami-swannnn… Robin-cwannnn…. Lalu ada Nefertari Vivi putri Kerajaan Alabasta, Kozuki Hiyori anaknya Kozuki Oden, Jewelry Bonney, cinta pertama Roronoa Zoro yakni Shimotsuki Kuina, Charlotte Puding anak dari Yonkou Charlotte Linlin atau Big Mom. Di Angkatan Laut ada Tashigi dan Hina. Ada juga Monet dan Baby 5 anak buah Donquixote Doflaminggo alis Joker. Atau Koala, salah satu dari pasukan revolusioner yang kucurigai naksir Sabo. Belum lagi para duyung di Pulau Manusia Ikan yang membikin Sanji sampai sakaratul maut.

Hmmm… Sampai situ saja sepertinya. Soalnya kalau disebut semua akan terlalu banyak dan belum tentu aku mengingatnya. Pokoknya, perempuan cantik berjejalan di lautan sana.

Perempuan-perempuan yang kusebutkan tadi selain cantik, sebagian besarnya punya kekuatan yang tak bisa diremehkan. Boleh dikatakan mereka itu sakti-sakti atau punya pengaruh. Misalnya Bonney yang adalah kapten Bajak Laut Bonney. Atau Charlotte Puding yang bisa memanipulasi kenangan dan memilihnya atau menghapusnya sesuka hati. Sisanya pun tak kalah. Sebagaimana telah kukatakan, perempuan-perempuan itu tak bisa diremehkan.

Di antara berjejalannya perempuan-perempuan cantik yang tak boleh diremehkan, Boa Hancock adalah perempuan yang paling menonjol. Boa Hancock adalah Ratu Bajak Laut atau Kaizoku Jotei. Ia adalah kapten dari Bajak Laut Kuja. Boa Hancock disebut juga sebagai Hebihime atau Putri Ular. Ia juga merupakan Ratu yang memerintah di Pulau Amazon Lily. Selain itu, yang paling mengerikan, ia adalah satu-satunya perempuan yang menyandang gelar shichibukai. Dan terakhir, setahuku, tak banyak perempuan yang memiliki Haushoku Haki atau Haki Raja selain dirinya—atau malah tak ada?

Kecantikannya adalah kekuatannya. Ia bisa memuluskan segala keinginannya dengan mengandalkan kecantikannya. Seperti ketika ia meminta Kepala Penjara Impel Down Si Manusia Racun Magellan untuk segera mengantarnya menemui Portgas D. Ace. Padahal saat itu keadaan penjara sedang genting karena ulah Luffy dan Buggy. Tapi Magellan tak mampu mengelak dari pesona dan kecantikan Boa Hancock dan langsung mengabulkan permintaannya tanpa pikir panjang. Jika berbuat salah, apa pun kesalahannya, Boa Hancock akan mudah dimaafkan oleh orang-orang. Kecantikannya mudah saja membuat orang-orang lupa ingatan. Seperti terdapat beberapa kali ia menendang kucing dan anjing yang menghalangi jalannya, atau saat ia mengubah Margurite dan kawan-kawan menjadi batu karena berani-beraninya memasukkan laki-laki ke Amazon Lily. Sudah begitu, kekuatannya semakin mengerikan karena ia juga pemakan Buah Iblis Mero Mero no Mi. Paket komplit.

Boa Hancock memang begitu cantik dan kuat. Apalagi ditambah pembawaannya yang selalu tenang dan angkuh. Menjadikannya sebagai perempuan yang berkarisma dan teramat menyihir. Namun, sebagai manusia, tentu saja Boa Hancock juga terikat hukum yang menjadikannya punya kekurangan. Dan kekurangannya adalah apa yang ada di balik punggungnya. Karena itulah di dunia ini, setidaknya ada dua hal yang paling dibenci oleh Boa Hancock. Pertama Tenryubito atau Bangsawan Dunia, dan kedua, lelaki.

Kebencian pertama diakibatkan oleh masa lalunya yang kelam. Sewaktu kecil, saat sedang bermain-main di atas kapal Bajak Laut Kuja, tiba-tiba saja Boa Hancock dan kedua adiknya diculik. Ia diculik untuk dibawa dan dijual sebagai budak. Diceritakanlah seorang tenryubito membeli dirinya dan kedua adiknya itu. Masa-masa sebagai budak membuat dirinya depresi dan kalau bisa ingin mati saja. Tapi apa daya, ia dan adik-adiknya terjebak untuk selalu melayani dan menghibur sang tuan. Sebagai penanda, setiap tenryubito merajah budak-budaknya dengan tato Cakar Naga Surgawi. Dan itulah kelemahan yang ada di balik punggung mulusnya.

Kehidupan pedih sebagai budak berlangsung selama bertahun-tahun. Hal itu nyaris membuat Boa Hancock kehilangan harapan akan hidupnya. Tapi untung, suatu malam seorang pahlawan dari manusia ikan membebaskannya. Maka setelah bebas, selama sisa usianya, ia akan selalu berterima kasih kepada Fisher Tiger, kapten Bajak Laut Matahari yang tanpa pandang bulu melepaskan semua budak yang ditahan oleh tenryubito. Akhirnya ia dan adik-adiknya bisa hidup bebas dan kembali ke Amazon Lily.

Bertahun-tahun kemudian. Boa Hancock memang telah hidup bebas, dan bahkan ia kemudian menjadi Ratu di Amazon Lily. Tapi, meski begitu, pengalaman hidupnya yang pahit sebagai budak tak pernah bisa dilupakannya. Apalagi ditambah dengan tato yang ada di punggungnya, yang selalu mengingatkannya bahwa di suatu masa yang lalu, ia pernah hidup sebagai budak yang hina. Ia memang telah bebas, tapi lantas hidup dalam gelimang dendam dan kebencian. Rasanya, trauma itu tak mungkin bisa disembuhkan.

Pengalaman dan trauma masa lalu, itulah yang membentuk kebencian kedua. Yakni kebencian terhadap lelaki.

Boa Hancock menganggap semua lelaki di dunia ini menjijikan. Lelaki hanya makhluk brengsek yang nafsunya lebih besar daripada otaknya. Lelaki tak bisa menciptakan kehidupan dan hanya bisa merusaknya. Apa pun yang dikerjakan atau disentuh oleh lelaki pasti akan rusak, hancur. Sifat nafsuan dan perusak itulah yang paling dibenci oleh Boa Hancock. Ia tak pernah percaya pada kata-kata seorang lelaki apalagi pada janjinya. Mulut lelaki memang manis, tapi sebenarnya itu hanyalah jalan lain menuju neraka. Semua lelaki sama saja. Brengsek!

Maka ketika Luffy diam-diam dikirim Bartholomew Kuma ke Amazon Lily, dan dibawa oleh Margurite ke desa dan dari sana ia mulai membikin kegaduhan sampai tak sengaja masuk ke bak mandi yang di dalamnya Boa Hancock sedang berendam, amarah Si Ratu Ular tak tertahan lagi. Luffy berhasil ditangkap, diamankan, dan dibawa ke arena untuk diadili. Luffy akan diadu dengan jaguar hitam, Bacura.

Bukan Luffy namanya kalau ia masih takut dengan hewan buas. Ia yang sedari kecil sudah terbiasa dilempar ke hutan oleh Garp untuk hidup di sana dan melawan segala yang ada, tumbuh menjadi lelaki yang tak pernah lagi punya rasa takut. Begitulah dengan enteng dengan sekali tonjok saja ia mengalahkan Bacura. Boa Hancock kesal bukan main. Ia menyuruh kedua adiknya, Boa Sandersonia dan Boa Marigold untuk turun ke arena menghabisi Luffy.

Melawan kedua adik Boa Hancock, Luffy kewalahan. Tapi sekali lagi, bukan Luffy namanya kalau masih mengenal rasa takut dan putus asa. Ia mengaktifkan gear second-nya, dan berhasil mengalahkan Sandersonia dan Marigold. Dalam pertarungan sengit itu, ada satu peristiwa yang membuat Boa Hancock murka. Itu ketika Luffy secara sengaja mencoba menutupi punggung adiknya yang juga terdapat tanda cakar naga surgawi. Boa Hancock tak percaya kalau Luffy melakukannya karena kebaikan, terlebih karena ikhlas. Ia menganggap semua itu hanya tipu daya. Ia semakin murka dan murka melihat kedua adiknya sudah dikalahkan. Tapi dengan cepat ia kembali menguasai diri. Bagaimanapun, ia tak turun untuk bertarung secara langsung melawan Luffy. Untuk mengalahkan lelaki, dan untuk mengungkap kebusukan lelaki, Boa Hancock lantas bertanya:

“Oke. Kau tadi bilang ingin meminjam kapal untuk kembali bertemu dengan teman-temanmu. Sekarang aku kasih kamu dua pilihan: kapal untuk bertemu teman-temanmu, atau membebaskan Margurite yang membatu. Yang mana?”

Luffy lantas bersujud dan mengucapkan terima kasih. Ia meminta Boa Hancock untuk kembali mengubah Margurite dari batu menjadi manusia. Boa Hancock tak menyangka. Ia gemetar—apakah memang masih ada lelaki tulus di dunia keparat ini? Meski tampak ragu tapi ia menepati janjinya. Margurite kembali jadi manusia. Ia lantas mengajak Luffy masuk ke kerajaan, dan menceritakan semuanya. Termasuk masa lalunya yang pahit.

Tak perlu waktu lama dan Boa Hancock jatuh cinta. Ia kena virus cinta dan mendadak demam karena cintanya kepada Luffy. Nenek Nyon yang sudah berpengalaman dapat dengan mudah menyimpulkan gejala yang diderita Putri Ular itu. Lubang di dalam dadanya akhirnya terisi. Luka di dalam hatinya akhirnya sembuh.

Pengalaman pahit itu…. Trauma itu…. Siapa lagi yang bisa menyembuhkannya selain waktu? Boa Hancock sudah membuktikannya. Ia telah menunjukkan caranya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sang Juru Selamat

September Sebelum Sirna

Tapi...