Anggurku

 


YANG perlu kamu lakukan adalah bertumbuh, dan bukan berubah. Kamu, sungguh, tak akan pernah dapat mengubah dirimu. Sekeras apa pun kamu mencoba. Sebesar apa pun kamu berusaha. Kamu tak akan pernah bisa berubah. Kamu tak akan berubah sekecil apa pun kamu menginginkannya. Kamu tak perlu berubah. Bukan karena semata-mata hal itu mustahil dilakukan, tapi karena memang itulah yang benar. Kamu tak perlu berubah dan tak akan bisa mengubah dirimu.

Kamu adalah benih anggur. Untuk tumbuh jadi pohon yang sehat dan kuat dan bermanfaat, kamu perlu ditanam di lahan yang bagus. Artinya di tempat yang sesuai dengan karakteristik dirimu. Tempat atau lahan untuk kamu tumbuh sangat berpengaruh, kalau enggan berkata penting, bagi pertumbuhanmu. Hanya orang naif dan kurang pengalaman yang akan berkata emas tetaplah emas walau tempatnya di lubang tai. Coba bayangkan hal ini. Kamu sedang kehausan di padang pasir, apa kamu masih tetap menginginkan emas buat meredakan dahagamu?

Seharusnya kamu hidup begitu. Pikirkan tempat yang baik buat dirimu. Carilah lahan yang sesuai dengan dirimu. Pilih dan bergaullah di lingkungan yang tepat. Di lingkungan yang akan membuatmu tumbuh kuat dan bermanfaat. Soalnya, kamu yang benih anggur tak bakal hidup kalau ditanam di dasar lautan. Pikirkan dengan siapa kamu harus bergaul. Carilah teman yang akan membuatmu menjadi bermanfaat. Bergaullah dengan bukan sembarang orang, tapi dengan orang-orang yang akan menjadikanmu manusia yang memanusiakan manusia. Terlebih, dengan mereka yang akan membantu menemukan siapa dan bagaimana dirimu sesungguhnya. Kalau sudah begitu, percayalah, kamu akan tumbuh jadi pohon yang kuat dan bermanfaat.

Kalau kamu ditanam di lahan yang tepat, akarmu akan kuat. Artinya, pendirianmu tak mudah goyah. Tak mati disambar petir, tak gugur dihantam gelombang, tak sirna ditelan angin. Meski tak sampai ke neraka, tapi akarmu akan menancap begitu dalam. Akarmu akan memberimu kekuatan menghadapi segalanya. Kamu akan bertahan dari segala petir. Kamu akan tegar menghadapi segala gelombang. Kamu akan kokoh melawan segala angin. Kamu akan teguh atas segala.

Akarmu sudah kuat. Tumbuhlah batang sebagai tubuhmu. Tubuh yang akan menopangmu sampai Izrail mencabut nyawamu. Tubuh harus kuat. Terutama, harus sehat. Kamu harus banyak tahu perkara pupuk. Tak semua pupuk baik buat tubuhmu. Tak semua makanan perlu kamu santap. Kamu kudu teliti dan disiplin terhadap apa yang akan masuk ke dalam tubuhmu. Biar kamu tak mudah sakit. Biar kamu selalu sehat. Biar tubuhmu bisa menjadi kuat dan sehat. Tubuh yang akan menopangmu sepanjang usia sebelum dicabut Izrail. Kemudian, kamu harus rajin mengolah raga. Tubuh perlu selalu dilatih dan diolah supaya kuat. Biar tak mudah patah. Biar tak mudah ditebang perusahaan-perusahaan yang tak bertanggung jawab. Dengan rajin mengolah raga, kamu tak akan mudah runtuh. Kamu akan sulit diruntuhkan.

Tubuhmu sudah kuat dan sehat. Barulah cabang dan ranting dan daun datang. Ketiganya adalah pengetahuan, pengalaman, dan perjalanan. Cabang yang baik bisa didapat dengan banyak-banyak membaca. Membaca buku, membaca quran, membaca situasi, membaca keadaan, membaca diri, membaca angin, dan membaca cuaca. Bahan-bahan yang telah kamu baca tadi akan membuatmu punya bekal cukup. Cukup untuk mengarungi musim yang selalu berubah. Selanjutnya, ranting yang tak mudah patah bisa didapat dengan selalu berguru kepada pengalaman. Pengalaman merupakan guru sejati. Yang tak akan menghakimimu jika kamu keliru, yang tak akan menghukummu jika kamu salah. Pengalaman akan membuatmu sadar bahwa waktu yang banyak adalah waktu yang sedikit. Dengan begitu, kamu akan mahir untuk merenungkan segala sesuatunya. Dari renungan itulah kebijaksanaan mekar dan berbunga dan mempesona. Kemudian yang terakhir, daun akan tumbuh saat kamu selalu berjalan. Perjalanan akan membuatmu menyadari kalau hidup hanyalah singkat. Dalam waktu yang singkat, dalam hidup yang hanya sebentar, kamu akan selalu dilatih untuk pandai bersyukur. Mensyukuri segala sesuatu. Mensyukuri segalanya dengan riang gembira.

Barulah setelah itu kamu akan berbuah. Buah yang akan memberi manfaat dan kegembiraan. Buah yang akan menghapus segala lapar. Namun, supaya bisa sampai memberi manfaat, tentu buah haruslah matang. Dan kematangan tak bisa didapat tanpa konsistensi, tanpa istiqomah, tanpa disiplin. Kamu kudu konsisten memupuk dirimu dengan makanan yang baik. Kamu kudu istiqomah membaca dan istiqomah berguru pada pengalaman dan istiqomah berjalan. Kamu kudu disiplin menjaga segala apa yang telah ada pada dirimu. Tanpa konsistensi, tanpa istiqomah, tanpa disiplin, apa-apa yang sudah kamu usahakan hanya akan sia-sia. Paling mentok, kamu hanya akan menjadi dan dijadikan kayu bakar saja.

Bertumbuhlah dengan sehat dan kuat. Kamu tak perlu bersusah payah mengubah dirimu. Kamu hanya perlu belajar bertumbuh. Kamu hanya perlu menumbuhkan dirimu. Supaya punya akar yang kuat, punya batang yang kokoh, punya cabang dan ranting dan daun yang baik, punya buah yang selalu memberi manfaat. Teruslah belajar bertumbuh. Berusahalah untuk tak mudah bosan. Berusahalah untuk selalu konsisten dan disiplin. Kamu adalah benih anggur yang harus tumbuh menjadi anggur. Kamu tak bisa berubah jadi apel atau semangka atau durian. Kamu adalah anggur, dan tugasmu adalah tumbuh menjadi anggur. Kalau kamu sedang resah, ingat dan hanya ingatlah ini: kamu adalah anggur yang selalu membuatku mabuk kepayang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sang Juru Selamat

September Sebelum Sirna

Tapi...