Pagi yang Lain

 


BAHKAN JIKA PERLU, kuras saja itu sumur daripada hanya sekadar ditimba. Itu akan membuatmu cepat terhidrasi dan begitu pula cepat membuatmu dehidrasi. Tapi tak mengapa. Dengan begitu kamu akan tahu, kelak ilmu yang dipikir telah cukup dan mumpuni ternyata hanya setetes titik di samudera. Dengan begitu kamu akan sadar, hidup tak akan pernah terasa cukup dan mumpuni kalau hanya punya setetes saja.

Untukmu di sana. Aku selalu mendoakan segalanya. Kebaikan, kekuatan, kesabaran, dan terutama kesehatan. Kebaikan tentu saja diperlukan. Kamu harus senantiasa berbuat baik. Tak boleh merasa lelah. Tak boleh sampai lengah. Harus terus menanam kebaikan. Harus terus memupuk kebaikan. Harus terus menyiram kebaikan. Kelak saat ia telah dewasa, barangkali saat kamu lelah dan hendak berteduh dari riuhnya alam dunia, kamu bisa duduk bersandar berteduh di bawah naungannya yang rindang nan menyejukkan.

Kekuatan tentu saja diperlukan. Kamu harus senantiasa berlatih giat supaya kuat. Tak boleh merasa malas karena nikmatnya kasur. Tak boleh sampai lengah karena menariknya dunia dalam gawai. Sore-sore di hari-hari kerja, atau pagi-pagi di hari-hari libur, berjalanlah ke luar. Nikmati setiap langkah yang kamu tapaki. Syukuri setiap nafas yang kamu hirup. Setelah dirasa cukup berjalan, berlarilah mengelilingi dunia yang sempit. Sesekali saat sedang berlari, tegur-sapalah pepohonan di pinggir jalan, dedaunan yang berserakan, burung-burung yang beterbangan. Karena mereka telah diuji oleh segala cuaca, belajarlah pada mereka perkara menjadi kuat.

Kesabaran tentu saja diperlukan. Kamu harus senantiasa menempa diri buat kebal dalam bersabar. Tak bleh merasa lelah. Tak boleh sampai lengah. Harus terus menempa diri menempa diri menempa diri. Yakinlah jika kelak ketika kamu tengah terjebak dalam keadaan tak menentu entah gelap karena tak ada cahaya, atau kelam karena padamnya rembulan, atau getir karena runtuhnya matahari, kamu akan merasakan hasilnya. Kamu akan senantiasa untuk belajar menerima. Apa pun yang datang ke dalam hidupmu. Bagaimanapun rasanya. Kamu akan selalu bisa untuk menerimanya. Kamu tak akan letih untuk selalu bisa menerimanya.

Kesehatan tentu saja diperlukan. Kamu harus senantiasa disiplin membangun dan menjaga kesehatan. Tak boleh merasa cukup saat mampu makan mi instan hanya sebulan sekali. Tak boleh merasa malas karena panas. Tak boleh manja karena senja. Tak boleh merasa lelah. Tak boleh sampai lengah. Seumpama dalam kehidupan di sana kamu begitu dipuja karena pintar, atau bisa melakukan segala hal, segalanya hanya akan percuma kalau kamu mudah sakit atau sakit-sakitan. Sakit akan merenggut segala hal penting dari dirimu. Kepercayaan diri, gairah hidup, semangat untuk terus maju. Kamu kemudian akan kehilangan apa yang paling penting dalam hidup. Ialah kenikmatan untuk menikmati hal-hal sederhana.

KEHIDUPAN DI DEPAN SANA, sering kali akan terasa menjengkelkan. Tak usah khawatir. Tak usah takut. Tak usah menyalahkan diri sendiri saat kamu mengalaminya. Yakinlah jika itu memang bagian dari hidup. Ibarat cabe dalam sambal, hadir sebagai pengingat kalau kamu ternyata harus tahu batas supaya kelak kamu tak kena usus buntu.

Akan tiba saatnya ketika kamu merasa jengkel berbuat kebaikan. Wajar saja, itu tidaklah memalukan. Saat kamu telah menanam kebaikan dan selalu memupuknya dan selalu menyiramnya tapi hasilnya tidak sebagaimana diharapkan, kamu hanya perlu mengingat hama memang selalu memangsa tanaman dan tetumbuhan. Kamu tak boleh berhenti menanam, harus terus memupuk harus terus menyiram. Kamu hanya perlu belajar lebih lanjut perkara menumbuhkan tanaman. Kamu hanya perlu belajar caranya menyingkirkan hama. Kamu tak perlu membunuhnya. Kamu hanya perlu menyingkirkannya. Tanamlah tanaman pendamping di sekitar tanaman yang telah kamu tanam. Dengan begitu, tanaman yang telah kamu tanam akan terjaga dari hama. Dengan begitu, tanaman yang telah kamu tanam bisa tumbuh sehat. Jadi, tak perlu ragu menjauhi atau meninggalkan atau bahkan menyingkirkan hama dari hidupmu. Yakinlah, demi kehidupan yang sehat dan tentram, sebagian orang memang kudu disingkirkan dari kehidupanmu.

Akan tiba saatnya ketika kekuatanmu menurun dan kamu merasa lelah. Tak perlu cemas. Kamu tak boleh berhenti berlatih. Kamu hanya perlu beristirahat. Saat kamu merasa lelah, masih tersisa banyak waktu. Rehatlah sejenak. Tak perlu buru-buru kembali berlatih. Tak usah pura-pura untuk selalu terlihat kuat. Jalan yang kamu tapaki masihlah sangat panjang. Akan lebih banyak tanjakan. Akan lebih banyak tikungan. Akan lebih banyak jalan terjal di depan sana. Istirahatlah yang cukup. Isi tenaga dulu biar tubuh kembali segar. Tapi hati-hati tak boleh sampai keenakan istirahat. Tak boleh sampai lengah ketiduran.

Akan tiba saatnya ketika kesabaranmu habis dan hidup terasa begitu menyebalkan. Kesabaran memang ada batasnya. Tak usah percaya pada omongan orang-orang yang menyebut sabar tak ada batasnya. Mereka hanya orang-orang naif yang kurang pengalaman. Sabar ada batasnya. Percayalah! Kamu tak boleh menyia-nyiakan membagi sabar pada mereka yang menyebalkan. Terlebih pada mereka yang tidak tahu malu. Saat ada orang menyebalkan, atau saat ada orang tak tahu malu memasuki kehidupanmu, kamu tak boleh menyuguhinya sabar. Katakan saja pada mereka kalau kamu muak, dan katakan, “Silakan brengsek, enyah dari hadapanku!”

Dan akan tiba saatnya ketika kamu merasa bosan dengan pola hidup sehat yang monoton. Kalau kamu sudah merasa begini, demi kesehatan mentalmu, bolehlah sekali-kali kamu makan itu makanan sampah yang tak karuan. Mau dikasih cabe sampe seratus biji pun tak mengapa. Asal harus selalu ingat untuk tidak melakukannya setiap hari. Sesekali saja dan dengan syarat. Dengan syarat kamu melakukannya hanya sesekali ketika kamu sedang merasa bosan saja dengan pola hidup sehat yang monoton. Kalau masih kurang, misalnya, bolehlah kamu juga menenggak minuman-minuman kekinian yang bentuknya macam air comberan. Lagi-lagi, asal harus selalu ingat untuk tidak melakukannya setiap hari. Sesekali saja dan dengan syarat. Dengan syarat kamu melakukannya hanya sesekali ketika kamu sedang merasa bosan saja dengan pola hidup sehat yang monoton.

UNTUKMU DI SANA. Jalan yang kamu tapaki memang akan terasa panjang dan melelahkan. Persis sebagaimana jalan yang sedang aku tapaki. Kita sama-sama sedang menapaki jalan panjang yang melelahkan. Dan sampai saatnya tiba. Kita hanya perlu untuk terus berbuat baik, belajar kuat dan sabar, serta selalu membangun dan menjaga kesehatan. Saatnya akan tiba. Ketika kita berdua dipertemukan di simpang jalan, dan dari sana, bersama-sama, kita akan melanjutkan langkah menapaki jalan panjang yang melelahkan. Tak usah khawatir. Di sepanjang perjalanan itu, tubuhku adalah hujan yang akan menyuburkan mimpi-mimpimu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sang Juru Selamat

September Sebelum Sirna

Tapi...