Ara



Tuhan tidak menciptakanku
dari bara yang menyala
Tuhan menjadikanku hara
dan ira yang berdenyut
di dalam semesta

Aku adalah Ara
tempat berteduh fara dan lara
yang melintangi segala era
meski mereka berkata ora
aku akan tetap ada

Aku adalah Ara
tempat berlindung nara dari mara
yang menaungi vara
meski mereka sering lupa
aku akan tetap sara

Aku adalah Ara
tempat bermain dara dan rara
yang mencintai tanpa tara
meski mereka sering lupa
aku akan tetap zara

Aku adalah Ara
tempat tumbuhnya yara
gara yang mengasihinya
meski mereka sering lupa
aku akan tetap ada

Aku adalah para yang
mengikat kasih dan cinta
Aku adalah kara yang
melilit marah dan benci
Aku adalah wara yang
menjadi qara bagi mereka

Meski mereka beramai-ramai
membawa jara
Meski mereka beramai-ramai
berteriak ura
Aku akan tetap ada

Di lahan tandus ini
Aku tetaplah Ara
dengan segala cara
yang akan terus xara
yang akan terus ada

---

Aku adalah Ara. Aku adalah pohon yang dikagumi Tuhan. Kelirukah jika kubilang begitu? Bukan tanpa sebab. Itu karena aku adalah pohon yang pertama-tama disebut di dalam Alkitab. Aku juga adalah pohon istimewa. Adigungkah jika kubilang begitu? Bukan tanpa sebab. Itu karena aku dipanjati Zakheus saat ia ingin melihat sosok Yesus. Aku pun adalah pohon bersejarah. Salahkah jika kubilang begitu? Bukan tanpa sebab. Itu karena daun-daunku adalah yang dipakai Adam dan Hawa menutupi ketelanjangannya.

Ketika Tuhan hendak menciptakanku, Ia berkata, “Aku akan menciptakan kau melalui jentikkan jariku.” Maka jadilah aku. Aku menghadap-Nya, dan merunduk, dan menunduk, dan dan membungkuk. Aku bersujud.

Tuhan berkata lagi: Kau akan jadi pohon yang dikagumi dan bermanfaat. Tulang-tulangmu akan kujadikan kuat, supaya manusia bisa membangun rumah karenanya. Daun-daunmu akan kujadikan lebat, supaya manusia bisa berteduh karenanya. Buah-buahmu akan kujadikan manis, supaya manusia bisa makan karenanya. Buah-buahmu selain akan kujadikan manis, akan kujadikan pula ia obat, supaya manusia bisa sembuh karenanya. Akar-akarmu akan kujadikan perkasa, supaya kau bisa berdiri kokoh mencatat sejarah dunia.

Aku masih bersujud.

Tuhan berkata lagi: Kau akan jadi pohon yang ditempatkan di tanah Nabi-Nabi dilahirkan. Kau akan jadi saksi Musa dilahirkan. Kau akan jadi saksi Isa dilahirkan. Kau akan jadi saksi Muhammad dilahirkan. Kau akan menolong pengikut Musa. Kau akan menolong pengikut Isa. Dan kau akan menolong umat Muhammad. Kau akan menjadi saksi bagaimana mereka saling berperang atas nama-Ku. Kau akan menjadi saksi bagaimana mereka saling membunuh atas nama-Ku. Kau akan menjadi saksi bagaimana mereka saling menghancurkan karena berebut tanah-Ku.

Aku masih bersujud.

Tuhan berkata lagi: Kau akan tetap diam melihat semua itu. Kau harus tetap diam melihat semua itu. Tugasmu hanya mencatat semuanya. Tugasmu hanya menjadi saksi. Tugasmu hanya membantu setiap dari mereka saat kesusahan. Tak peduli itu pengikut Musa, Isa, atau Muhammad. Kau hanya akan membantu mereka tanpa imbalan. Mereka mungkin akan menyakitimu dengan keji. Mereka akan menebangmu. Mereka akan mengambil buah-buahmu. Mereka akan memotong tulang-tulangmu. Mereka akan memperkosa dan memerasmu. Dan mereka pada akhirnya akan membakarmu. Tapi kau hanya akan diam. Tugasmu hanya mencatat semuanya. Tugasmu hanya menjadi saksi. Tak peduli mereka berbuat keji padamu, tapi kau hanya akan diam. Hanya akan mencatat. Hanya akan menjadi saksi.

Aku masih bersujud.

Tuhan berkata lagi: Kau akan kuberikan teman. Anggur dan Zaitun. Mereka adalah teman yang bisa dipercaya. Jika kau kesepian, mengobrollah dengan mereka. Jika kau sedih, curahkanlah isi hatimu pada mereka. Jika kau kesusahan karena ulah manusia yang merusak, kau hanya perlu mengingat; tak ada manusia yang kuciptakan merusak. Manusia hanya tidak tahu. Manusia hanya tidak mengerti. Manusia hanya lupa pada-Ku. Bekerjalah bersama-sama dengan Anggur dan Zaitun. Mereka adalah teman yang setia. Mereka adalah teman yang bisa diandalkan.

Aku masih bersujud.

Tuhan berkata lagi: Kau akan menjadi seorang penyabar dan pengasih dan pemaaf. Kau akan selalu menyabarkan. Kau akan selalu mengasihi. Kau akan selalu memaafkan. Kau akan mengajari manusia bagaimana caranya menjadi sabar. Kau akan mengajari manusia bagaimana caranya menjadi pengasih. Kau akan mengajari manusia bagaimana caranya menjadi pemaaf. Kau akan mengajari manusia bagaimana seharusnya menjalani hidup. Kau akan mengajari manusia kepada siapa seharusnya mereka menyembah. Kau akan mengajari manusia kepada siapa seharusnya mereka pasrah. Kau akan mengajari manusia, sesulit apa pun ujian yang diberikan, sabar adalah sebaik-baiknya jalan. Kau akan mengajari manusia, sesakit apa pun rasa yang diberikan, kasih adalah sebaik-baiknya jalan. Kau akan mengajari manusia, semarah apa pun rasa yang diberikan, maaf adalah sebaik-baiknya jalan.

Semesta dan segala isinya bergetar. Aku masih bersujud. Dan mereka ikut bersujud.

 

Arti kata:
Ara : pohon ara
Bara : arang
Cara : jalan
Dara : gadis
Era : zaman; kurun waktu
Fara : kegembiraan
Gara : kami
Hara : zat hidup bagi tumbuhan atau hewan
Ira : urat besar pada daging
Jara : bor kecil untuk melubangi kayu
Kara : tumbuhan merambat
Lara : duka
Mara : bencana
Nara : orang
Ora : tidak
Para : getah
Qara : bacaan
Rara : perawan
Sara : bekal
Tara : tingkatan
Ura : seruan perang universal bagi setiap orang Rusia
Vara : orang asing
Wara : pengumuman
Xara : bunga mekar
Yara : anak-anak
Zara : mekar; bersinar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sang Juru Selamat

September Sebelum Sirna

Tapi...