Gagu Mengigau

 


Rupiah terpuruk, Bung! Dolar mencekik. Segala cuaca bersalin hujan. Alam kehilangan keseimbangannya. Sungai-sungai mengamuk menggusur ego dan kekeraskepalaan manusia. Ada kepala anjing meneror di depan pintu. Sekarung kucing ditemukan telah dimutilasi di sebuah restoran. Ular berbisa bergerilya mencari mangsa. Batu-batu diam diguyur nestapa. Perempuan itu menjilat matanya. Buku-buku mengantuk di atas rak. Kursi-kursi malas tak beraturan. Asap rokok mengepung udara. Lampu-lampu mulai menyala sementara perusahaan listrik negara terus menaikkan harga. Sedotan berdiri jemawa. Colokan pasrah untuk selalu diperkosa. Kacamata menggantung pada mata yang resah. Rambut ikal menyusuri tengkuk dan telinga. Sandal-sandal basah kedinginan. Pohon kamboja tak lagi cantik. Kulkas di ruang ini entah apa gunanya. Struk belanja bertabur meresahkan dompet. Kardus dilipat rapi. Langgar hanya berisi perempuan muda tanpa gairah. Dapur ngebul bergermuruh. Kawanan padi terus berontak pada tuan kafe. Penampung air mengawasi dari menara. Lukisan mengawas ketat. Bangku tak mampu bergerak. Jam rapat di dinding. Pohon pisang berdiri di atas kuburan.

Angin menggoyang bendera. Knalpot memecah hening. Lagu-lagu mengiringi kematian. Kaki-kaki bergegas. Tangan-tangan berayun. Mata-mata tertusuk mimpi. Matahari gundah. Bulan kesepian. Sperma berkomplot menginvasi. Rahim-rahim menjadi semak belukar. Payudara mengucurkan darah. Selangkangan diecer bebas. Kepuasan dikemas botol. Laki-laki mengocok zakar. Perempuan menanam implan. Seorang gadis menelan pil KB. Seorang bocah memborong karet pelindung. Seorang istri meniduri tetangganya. Seorang suami menikam kepala desa. Seorang nenek dituding pencuri. Seorang kakek menggauli cucunya. Seorang ayah membuntingi anaknya. Seorang ibu membakar suaminya. Janin-janin dilempar sungai. Janin-janin dikubur tanpa nisan. Janin-janin dipaksa meninggalkan rumahnya. Janin-janin dibuang di pos satpam. Janin-janin tergeletak di tempat sampah. Janin-janin diterkam gelap. Janin-janin meronta harap. Janin-janin teriak tanpa suara. Janin-janin menangis tanpa air mata. Janin-janin dihancurkan norma. Janin-janin santapan belatung. Janin-janin mencekik ayahnya. Janin-janin meneror ibunya. Janin-janin ditolak surga. Janin-janin tak diterima neraka.

Kesedihan murah meriah. Kegetiran merasuk sukma. Doa-doa kehilangan arah. Dosa-dosa menerobos lampu merah. Keyakinan digerogoti kecewa. Kepercayaan dikhianati kenyataan. Harapan diganti aspal. Cita-cita ditutup terpal. Angan-angan dikeroyok cacian. Mimpi-mimpi ditebas makian. Kuil matahari berselaput debu. Kuil rembulan dikerubungi lalat. Kebahagiaan sarang kotoran. Keceriaan markas hinaan. Kemuliaan dikuasai najis. Kesucian direnggut nafsu. Kamu tak kerja. Kamu pengangguran. Kamu tak punya penghasilan. Kamu tak punya masa depan. Kamu adalah beban. Kamu adalah masalah. Kamu adalah najis. Kamu tak akan mencapai puncak. Kamu telah karam. Kamu harus aku tinggalkan. Kamu mesti aku singkirkan. Kamu noda. Kamu luka. Kamu nestapa. Kamu siksa. Kamu luka. Kamu luka. Kamu luka. Kamu luka. Kamu luka. Kamu luka. Kamu luka. Kamu luka. Kamu luka. Kamu luka. Kamu luka. Kamu luka. Kamu luka. Kamu masa lalu. Kamu masa kelam. Kamu masa muram. Kamu masa suram. Kamu masa buram. Aku puith. Aku cahaya. Aku bulan. Inikah persinggahan?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sang Juru Selamat

September Sebelum Sirna

Tapi...