Waspadalah Kucing



Untuk semua kucing yang telah kusiksa dan kubunuh, aku minta maaf, bahwa aku tak pernah menyesali perbuatanku itu, tak akan! Menyiksa atau bahkan membunuh hewan pemalas seperti kalian itu memberiku kepuasan tiada taranya dan lebih jauh aku menganggap itu semua adalah tugas suci belaka dan lagi, apa pentingnya hewan pemalas semacam kalian itu hidup kalau hanya minta untuk dilayani? Tak becus kerja, seharian hanya tidur di atas sofa atau di atas kasur atau di dalam selimut atau di mana pun tempat itu kalian rasa memberikan kenyamanan serta kehangatan. Kalian memang mesti dimusnahkan, wajib!

Makhluk semacam kalian itu tak pantas hidup karena bahkan untuk makan saja kalian menunggu diambilkan, diberi atau disuapi dengan pelayanan sekelas hotel bintang lima. Apa-apaan?! Kalau lapar kalian hanya kantun mengeong sembari tak mau bergerak apalagi beranjak dari tempatmu, dan kemudian seorang manusia tergopoh-gopoh datang membawakan makanan seraya meminta maaf bahwa ia telat menyediakan makanan. Bahkan biaya untuk makan kalian per bulan jauh melampaui jatah makan seorang anak yatim atau petani atau tukang becak atau tukang sapu jalanan.

Tak hanya soal makan, segala aspek dalam kehidupan kalian seolah harus diurus oleh seorang manusia. Kalian buang tai dan kencing di pasir yang manusia sediakan dan manusia harus mengurusi membersihkan taimu! Kuku kalian mesti selalu diurus oleh seorang manusia. Kalau bulu-bulu kalian rontok itu tandanya seorang manusia harus memeriksa kecocokan makanan yang kalian makan, atau kalau tidak harus membawa kalian ke salon dan di sana kalian akan diurus diperlakukan layaknya seorang putri keraton, dan di akhir cerita manusia tersebut harus merogoh koceknya dalam-dalam untuk kalian para makhluk keparat!

Belum lagi kalau kalian sakit. Seorang manusia akan sangat merasa bersalah sebab merasa tak becus dan merasa gagal menjalankan tugasnya untuk merawat kalian sebelum kemudian membawa kalian ke dokter hewan yang tarifnya lebih edan daripada harga perawatan seorang manusia, yang pelayanannya jauh lebih baik dari pelayanan pada seorang manusia. Kemudian kalau ada yang menyakiti kalian, para aktivis akan berdemo habis-habisan demi memperjuangkan hak-hak kalian yang katanya telah dirampas itu agar dikembalikan, dan sebaliknya abai pada kisah seorang nenek di suatu kampung yang meregang nyawa akibat kelaparan sampai mayatnya membusuk dan tak ada satu orang pun peduli.

Aku tak akan membiarkan semua ketidakadilan ini merajalela, terlebih ketidakadilan yang selalu menguntungkan makhluk pemalas semacam kalian. Sementara kalian tiduran di atas sofa empuk dengan selimut berbulu tebal sembari dengan khusuk menonton netflix, di belahan dunia lain masih banyak orang yang kelaparan, masih banyak orang yang kekurangan makan, masih banyak anak mati sebab kekurangan gizi, masih banyak bayi mati karena orang tuanya tak punya uang untuk bayar rumah sakit, dan masih banyak kakek dan nenek yang mati mengenaskan sebab tak ada satu pun orang yang peduli.

Selagi kalian para makhluk pemalas sedang menyantap makanan dengan harga ratusan ribu atau sedang memanjakan diri di salon dengan perawatan berbiaya selangit, ada di luar sana anak yatim yang kelaparan, atau kekurangan biaya untuk sekolah, atau diperkosa oleh pamannya yang bejat, atau diperdagangkan oleh yayasan-yayasan keparat. Ada di luar sana petani yang kelaparan, buruh yang kelaparan, nelayan yang kelaparan, pekerja serabutan yang kelaparan, kuli yang kelaparan, tukang ojek yang kelaparan, tukang becak yang kelaparan, tukang sapu jalanan yang kelaparan, pengemis yang kelaparan, seorang lansia tak terperhatikan yang kelaparan, dan atau makhluk-makhluk lain yang kelaparan.

Kalian memang harus musnah dari dunia, sebab dunia adalah tempat bagi mereka yang mampu bekerja, yang mampu untuk mencari makan dengan tangannya sendiri. Dunia adalah tempat di mana mestinya tak ada makhluk malas dapat makan enak tanpa usaha, dunia adalah tempat di mana semua makhluk mestinya bisa sama kerja dan sama malas. Dunia adalah tempat para pejuang, bukan pemalas seperti kalian. Maka jangan harap kalian akan merasakan kemewahan itu selamanya sebab aku akan memburu kucing manapun dan menyiksanya dan membunuhnya sampai populasi kalian musnah. Aku akan memburu kalian ke mana pun, aku akan membasmi kalian tak peduli di mana pun, aku akan menghabisi kalian hingga dunia terbebas dari makhluk penghisap menjijikan seperti kalian.

Maka aku akan membereskan semua kekacauan yang bersumber pada kemalasan kalian itu. Orang-orang yang membenciku akan sebanyak orang-orang yang membelamu itu, tapi aku tak gentar dan tak akan mundur selangkah pun. Keadilan harus tegak di alam ini, dan langkah pertama untuk menegakannya adalah dengan memusnahkan makhluk pemalas semacam kalian.

Camkan ini makhluk pemalas: aku tak peduli walau kalian hewan kesayangan Nabi!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sang Juru Selamat

September Sebelum Sirna

Tapi...