Kabar dari TV Sebelah


Mengapa harga cabe tak pernah stabil? Apakah benar karena tanahnya belum cukup muslim untuk ditanam dengan benih yang syariah? Kemudian saat ini persediaan bahan pangan terus menipis mengikis isi dompet yang padahal sudah kronis terkena penyakit penyempitan pembuluh dompet. Ditambah apakah benar hasrat manusia akan uang sama seperti selalu laparnya seekor kucing padahal ia terus saja diberi makan? Semakin diberi semakin lapar, begitukah? Yang besar diam menanti di depan rumah, sementara yang kecil kelihatan selalu saja mengantuk. Kalau tidak, ya hanya bermain-main, karena katanya dunia hanya tempat untuk bermain.

Selanjutnya setelah semua itu, saat ini banyak bermunculan abu-abu dari dunia Arab, maksudku; Abu. Dengungnya tak pernah lelah, melantunkan ayat-ayat air yang mengalir meluruh kotornya hati dan pikiran. Perlu diketahui sekadar untuk menjadi bahan pertimbangan, bahwa Abu terbentuk dari campuran kegelisahan untuk menuntut ilmu agama dengan cara secepat mungkin, dan keharusan mensyariatkan segala urusan supaya mudah untuk segera mencicipi nikmatnya hidup di surga yang dijanjikan, dan terutama bisa bercinta sepuasnya dengan bidadari-bidadari yang sudah disediakan.

Di belahan dunia lain, para tetangga seperti Thailand dan Malaysia sudah melampaui Indonesia dalam tingkat ilmu kebatinan. Mereka mengaku bahwa Ganja adalah penyebab utama yang membuat mereka bisa mendapat lompatan spiritual sedahsyat itu. Jelas sekarang, ternyata selama ini Indonesia hanya berdiam diri di dalam rumah, tak pernah menyiram tanamannya lagi, tak pernah menyapu halamannya lagi, tak pernah merawat pohon-pohon lagi, tak pernah bersekolah dan apalagi belajar. Ia hanya berdiam, tak melakukan apa pun kecuali hanya memakan gagasan-gagasan sisa-sisa peninggalan para bapak bangsa dan para pahlawan dengan mentah.

Lalu seorang lelaki kurus gondrong, entah dari perguruan silat mana, yang menurut desas desus namanya Dhira Narayana, tiba-tiba mencolok mata telanjang Kesatria Pininggit alias Jokowi dengan jurus yang diberi nama tinta kematian. Sontak masyarakat menjadi gaduh, dan bertanya-tanya mengapa Jokowi yang katanya sakti bisa semudah itu dikalahkan oleh orang yang mengaku hanya seorang petani biasa. Ya, itu memang benar! Si kurus gondrong Dhira Narayana ternyata bukan pesilat apalagi pendekar, ia hanya seorang petani biasa yang gemar menanam. Keterangan itu didapat setelah Rosi dari Kompas dan Karni Ilyas dari TvOne serta Najwa Shihab dari Trans7 mewawancarainya. Selain mencolok mata Presiden, konon kabarnya Si Kurus Gondrong Dhira juga memiliki agenda terselubung untuk menanam benih Ganja di dalam Gedung Agung DPR. Tak hanya sampai situ, ia juga kabarnya akan menanam benih Ganja di Kementrian Kesehatan dan Mahkamah Konstitusi.

Dari sudut merah-putih, petarung yang dilatih Gerindra dan PKS sedang diuji kemampuannya oleh seorang kakek tua pengendali air. Kata orang-orang, petarung yang dilatih Gerindra dan PKS ini adalah seorang petarung hebat dan tak pernah kalah dalam satu pertarungan pun. Terlebih menurut rumor yang beredar, namanya sudah dicatat oleh Malaikat sebagai ahli surga. Akalnya banyak, tubuhnya kuat, lidahnya apalagi; sudah banyak korban bergelimpangan mati karenanya. Namun lagi-lagi rakyat dibuat terpana, seakan tak percaya kalau petarung besutan Gerindra dan PKS tersebut itu bisa dikalahkan oleh hanya seorang kakek tua pengendali air yang hanya punya satu jurus, yang dinamakan jurus rendam kesombongan. Ia tak berkutik, hanya mulutnya saja yang kelihatan selalu menganga tak beda dengan buaya.

Dan cerita terakhir datang dari Bandung. Seorang lelaki kesepian dikabarkan sedang membangun kembali impiannya untuk mendirikan kerajaan yang sempat luluh lantah rata dengan tanah akibat dari komunikasi buruk antar kota. Namun berita ini disangsikan kebenarannya oleh seorang perempuan dari ibu kota. Ia mengatakan bahwa berita tersebut adalah sebuah kebohongan mengerikan, dan tak lebih dari upaya untuk menghibur diri belaka. Sementara lelaki dari Bandung tak terlalu menanggapi komentar yang bernada minor dari perempuan ibu kota tersebut, dan malah menyebut bahwa perempuan tersebut hanya kekurangan referensi saat menyusun AD/ART mimpinya.

Wallahu’alam!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sang Juru Selamat

Kereta Malam

Dunia Tanpa Tambeng Kecobung