Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2024

Arsenal, Revolusi Mental, dan Periode yang Banal.

  Musim telah berakhir. Tapi musim akan selalu kembali. Mungkin nanti. Mungkin musim depan. Hari ini kita kalah. Dan sanggupkah kita untuk terus bertarung pada setiap musim? Beranikah kita untuk tetap berdiri, berlari, dan terus melawan mereka yang mendominasi? Bertarung melawan si jenius Pep Guardiola bukan perkara mudah. Dari kepalanya yang botak, entah kenapa, selalu saja ada ide-ide bajingan yang bikin pemerhati taktik geleng-geleng kepala. Melawan dirinya yang cemerlang, menyaingi kepiawaiannya meracik taktik dan pengalamannya yang seabreg, benar-benar bukan hal enteng. Mikel Arteta pun, murid yang belajar dan berguru kepada dirinya selama bertahun-tahun, sampai saat ini masih belum mampu mengungguli gurunya itu. Melawan Pep Guardiola sudah sesulit itu. Apalagi melawan orang-orang yang bertarung di belakang layar, yang tak kelihatan tapi nyata terasa manfaatnya bagi klub. Mereka para pemilik, para penanggung jawab keuangan, dan para pengacara yang dengan bacot saktinya m...

Compos Mentis

  Di akhirat kelak. Seorang lelaki berjalan digiring dua malaikat di kiri dan kanannya. Ia tak diborgol apalagi dirantai karena memang, lelaki itu bukanlah seorang tahanan. Walau tegang karena takut apa yang dibayangkannya seratus persen akan terjadi, tapi lelaki itu mencoba santai berjalan dan berupaya tetap tegar. Karena ia tak bisa membikin tagar, jadi ia hanya bisa melakukan itu. Sampailah si lelaki ke tempat yang luas. Ia berhenti melangkahkan kaki saat seorang malaikat kiri menarik tangannya. Ia terpesona. Tempat apakah ini? Ia mencoba mengamati. Dilihatnya, dipandanginya, dipikir-pikir. Tempat ini begitu luasnya. Yang dipijaknya bukan tanah meski padat, terasa agak lembek juga sebenarnya walau bukan pasir. Sebuah padang, tapi jelas bukan padang pasir. Padang Pariaman? Padang Bulan? Rumah Makan Padang? Waduh, pikirnya—jadi teringat menu ikan tongkol dan udang kesukaannya. “Kau datang juga.” Meski tak pernah mendengar suara itu apalagi bertemu tapi si lelaki tahu s...